Genshin

Makna Kebijaksanaan menurut Bangsa Sumeru

Posted on Updated on

Sumeru adalah salah satu bangsa di Tayvat yang selalu mengejar pengetahuan, sehingga disebut sebagai bangsa Kebijaksanaan. Dalam. Mengikuti kebijaksanaan, bangsa ini mempunyai pedomannya sendiri. Pedoman kebijaksanaan ini bisa Kalian lihat pada meteri penguatan talenta bangsa Sumeru.

Berikut adalah 3 pedoman kebijaksanaan bangsa Sumeru:

Praktek

Kebijaksanaan termanifestasi melalui usaha yang tak kenal lelah dalam mencari nilai-nilai kebaikan. Akan tetapi, Mencari nilai-nilai kebaikan saja tidaklah cukup jika tidak dipraktikkan. Saat perbuatan baik tidak dipraktikkan, pemikiran yang jernih dan ucapan yang elegan akan layu dengan sendirinya. Meskipun seseorang telah berbicara dan bertindak atas dasar niat baik, itu juga belum cukup disebut bijaksana. Kebijaksanaan tidak hanya terletak pada niat baik, tetapi harus diterjemahkan ke dalam tindakan yang benar dan kata-kata yang jujur. Hanya dengan praktek yang menyatukan perbuatan, ucapan, dan pikiran baru dapat dikatakan kebijaksanaan yang sempurna.

Kecerdasan

“Pohon beracun tidak akan menghasilkan buah yang baik”. Ide-ide yang bernilai dan inovatif tidak muncul dari pikiran yang jahat atau tidak bermoral. Ide-ide yang brilian dan bernilai selalu berasal dari pikiran yang kuat, tekun, dan bermaksud baik. Hanya orang-orang dengan pikiran yang baik dan niat yang positif yang mampu menghasilkan pemikiran yang bijaksana. Kecerdasan dalam berpikir memiliki pengaruh besar terhadap integritas kata-kata seseorang. Seseorang yang berpikir dengan niat baik, serta dengan cara yang cerdas dan hati-hati, akan tetap berpegang pada jalur yang membawa manfaat dan kebaikan. Namun, seseorang yang berpikir dengan sikap merendahkan dan kejahatan akan mencemarkan kata-kata mereka dengan warna yang tercela. Kecerdasan dilengkapi dengan perilaku yang harmonis. Apa yang dilakukan melengkapi apa yang dipikirkan. Kebijaksanaan mekar ketika pikiran, kata-kata, dan praktik menyatu.

Nasihat

Nasihat atau peringatan hendaknya berasal dari hati yang murni. Hanya kata-kata yang bijak dan bermaksud baik yang dapat mengungkapkan kebijaksanaan yang mendalam dan membebaskan benih kebijaksanaan dari belenggu kesombongan. Nasihat disertai dengan pertimbangan yang mendalam. Pertimbangan yang hati-hati menghasilkan kata-kata yang rendah hati membuat yang bijak yakin dan yang bodoh tercerahkan. Kata-kata seperti itu memungkinkan kebijaksanaan mengalir seperti sungai yang tidak terhalang. Nasihat yang efektif harus ditindaklanjuti dengan perbuatan dan perilaku yang baik. Perilaku yang dilakukan memberikan makna nyata pada apa yang dikatakan. Pikiran, kata-kata, dan perilaku seseorang selaras merupakan nutrisi bagi pohon kebijaksanaan untuk bisa menghasilkan buah yang baik.